AHMAD SYAIROFI

Jl. Basuki Rahmat No. 11 Jombang Jember

Khoirunnaas Anfa'uhum Linnaas

Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain

What we do today is our future

Apa yang kita kerjakan sekarang merupakan masa depan kita

Berjalan Menuju Kepada-Nya

Berjalan Bersama-Nya Menuju Kepada-Nya

Selasa, 01 Maret 2016

5 ATURAN TENTANG BETWEEN DAN AMONG

Awalnya saya mengira bahwa kata between, yang berarti ‘diantara’, dalam tata bahasa Inggris digunakan hanya untuk menunjukkan keberadaan sesuatu benda/orang diantara dua benda/orang (contoh: I am sitting between Anna and Anne) dan among, yang juga mempunyai arti ‘diantara’, menunjukkan keberadaan sesuatu benda/orang diantara lebih dari dua benda/orang atau kumpulan dari beberapa benda/orang (contoh: I am sitting among some beautiful girls). Ternyata, setelah penulis membaca sebuah buku yang berjudul Practical English Usage 3rd Edition karangan seseorang yang bertubuh tinggi besar, Michael Swan, lebih dari sekedar yang telah dijelaskan di atas. Dan mereka adalah:
1.      Between two
a.       Digunakan diantara dua orang, benda, atau sekelompok benda
Contoh:
1)      She was standing between Alice and Mary.
2)      A long valley between high mountains.
b.      Sering digunakan untuk membicarakan jarak atau selang waktu
Contoh:
1)      We need two meters between the windows.
2)      I’ll be at the office between nine and eleven.
c.       Umumnya sebelum kata each
Contoh:
1)      There seems to be less and less time between each birthday.
2.      Between atau among lebih dari dua
Between: biasanya diantara beberapa benda/orang yang secara jelas terpisah
Among: lebih suka digunakan ketika seseorang/sesuatu yang berkelompok dan tidak terpisah
Contoh:
1)      Our house is between the woods, the river, and the village.
His house is hidden among the trees.
2)      I saw something between the wheels of the car.
Your letter is somewhere among all these papers.
3.      Between dan among dengan kata kerja share dan divide
Baik between maupun among digunakan dalam kata kerja share dan divide yang lebih dari dua orang atau kelompok.
Contoh:
1)      He divided all his money between/among his children and grandchildren.
2)      We shared the work between/among the five of us.
4.      Between dengan kata benda difference
Biasanya between digunakan setelah kata benda difference.
Contoh:
1)      There are enormous differences between languages.
2)      What’s the difference between blackberry and blueberry?
5.      Among yang mempunyai arti one of
Selain diantara, among juga mempunyai arti one of, some, of, or included in.
Contoh:
1)      Among the first to arrive was the ambassador.
2)      He has a number of criminals among his friends.
Jadi itulah beberapa fungsi lain dari between dan among. Semoga bermanfaat.

Kompetisi

Bukanlah suatu hal yang langka ketika sebuah perusahaan dalam menjual produknya menggunakan strategi berupa pemberian doorprize yang diundi dan dibagikan secara cuma-cuma kepada para customer yang membeli sebuah produk, misalkan handphone, yang sedang dipasarkan. Hal tersebut dilakukan agar produk yang dipasarkan cepat habis terjual, dapat digunakan oleh para customer-nya dan yang terpenting perusahan berhasil mencapai target penjualan yang diharapkan sehingga mempengaruhi juga terhadap pendapatan perusahaan. Pada akhirnya, tentu produk tersebut menjadi topik perbincangan di kalangan para customer-nya maupun calon customer yang sedang membutuhkan produk yang dipasarkan seperti yang dicontohkan di atas. Bahkan apabila produk tersebut mempunyai kaulitas dan kuantitas yang cukup baik, customer yang telah membeli produk tersebut tentunya akan merekomendasikannya kepada calon customer yang membutuhkan atau akan membeli jenis produk tersebut.
Percaya atau tidak, hal yang sama terjadi juga di dunia pendidikan. Di sebuah kota di Jawa Timur, jika memberikan peralatan sekolah seperti seragam lengkap, sepatu dan tas sudah menjadi rahasia publik, terdapat juga beberapa sekolah yang ditemukan memberikan doorprize kepada orang tua calon siswa atau calon siswa itu sendiri apabila mendaftar di sekolah tersebut. Dikatakan bahwa doorprize tersebut berupa barang-barang elektronik seperti kipas angin, hand-phone, dan bahkan lemari es. Doorprize tersebut diundi dan dibagikan setelah siswa yang telah mendaftar sudah benar-benar menjadi siswa di sekolah tersebut. Di kota lain, dikatakan bahwa sekolah memberikan beberapa kilogram beras kepada orang tua apabila mensekolahkan putra/putrinya di sekolah tersebut. Hal tersebut dilakukan jauh sebelum siswa yang bersangkutan akan melakukan ujian nasionalnya. Hal ini dilakukan agar bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya dalam mendapatkan jumlah siswa yang banyak mengingat semakin meningkatnya sekolah-sekolah baru yang muncul.
Persaingan untuk mendapatkan jumlah siswa yang banyak atau hanya untuk memenuhi target sesuai dengan jumlah kuota yang disediakan membuat banyak sekolah memunculkan ide-ide kreatif agar jumlah penerimaan siswa yang mereka dapatkan tidak menurun atau bahkan bila perlu meningkat. Karena, salah satu alasan yang sering dijumpai, jumlah siswa yang dimiliki sebuah sekolah mempengaruhi jumlah Bantuan Operasional Sekolah yang akan diperoleh dari pemerintah. Berdasarkan Juknis BOS 2016 disebutkan bahwa untuk tingkat SD/MI/SDLB setiap siswa mendapatkan bantuan Rp. 800.000,00 per tahun, untuk tingkat SMP/MTs/SMPLB Rp. 1.000.000,00 per tahun, dan tingkat SMA/MA/SMK/SMLB Rp. 1.400.000,00 per tahun. Ironisnya, sudah menjadi rahasia umum ketika bantuan tersebut di dalam pengelolaannya agak sedikit melenceng dari Juklak dan Juknis yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Persaingan di dunia pendidikan dalam hal mendapatkan jumlah siswa sebaiknya dilakukan dengan ide-ide kreatif yang melibatkan kemampuan guru dan siswa dalam bidang baik akademik maupun non-akademik seperti meningkatkan kemampuan guru dan siswa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang yang mereka suka, dan memfasilitasi guru dan siswa untuk meningkatkan bakat dan keterampilan yang mereka miliki dalam bidang olahraga, seni dan keterampilan sehingga nantinya akan secara otomatis dapat meningkatkan kualitas sekolah dan mempengaruhi jumlah siswa yang akan diterima. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri, semua hal tersebut membutuhkan dana dan upaya yang tidak sedikit, namun bukan berarti adalah suatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Kita bisa melakukan hal yang kecil terlebih dahulu sebagai starting point, misalnya memanfaatkan fasilitas yang sudah dimiliki oleh sekolah seperti koneksi internet, mengingat hampir setiap sekolah sudah memiliki koneksi internet, dan fasilitas-fasilitas yang lain.
Ide-ide kreatif yang muncul sebagai hasil dari upaya guru dan siswa dalam meningkatkan kemampuan mereka baik dalam bidang akademik maupun non-akademik akan lebih berdampak signifikan terhadap perolehan siswa daripada memberikan sesuatu yang hanya terlihat seperti iming-iming. Namun, juga tidak bisa dipungkiri bahwa iming-iming tersebut juga perlu dilakukan jika melihat masyarakat kita yang cenderung mudah tergoda dengan hal-hal demikian. Dengan catatan bahwa hal-hal tersebut dapat bersifat real dan memberikan dampak yang nyata terhadap peningkatan kualitas sekolah, guru, dan siswa.